Angka Partisipasi Pemilih di Tangsel Rendah karena Kurang Sosialisasi dan Pendidikan Politik
Cerdas MemilihNewsHot

Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Gerindra Heri Gunawan di Kantor Wali Kota Tangsel.

Tangsel, tvrijakartanews - Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Gerindra Heri Gunawan turut menanggapi soal rendahnya angka partisipasi pemilih sejak kali pertama pesta demokrasi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) digelar.

Hal itu ia sampaikan saat Komisi II DPR RI mengunjungi kantor Wali Kota Tangsel dalam agenda kerja spesifik kesiapan dan persiapan Pilkada 2024 bersama dengan KPU, Bawaslu dan perwakilan OPD, pada Selasa (17/9/2024).

Heri menuturkan, minimnya sosialisasi menjadi sebab angka partisipasi pemilih rendah, ia pun meminta kepada KPU untuk menciptakan formulasi agar masyarakat dapat bergairah dan berpartisipasi dalam mengikuti Pilkada 2024.

“Semua kembali ke KPU nya sendiri, KPU nya bagaimana strategi mereka seperti apa, karena harus diketahui karena Tangsel penyangga dari Daerah Khusus Jakarta,” sebutnya.

Menurut legislator yang kerap disapa Hergun ini, salah satu indikator untuk menaikkan angka partisipasi pemilih, ia meminta KPU gencar memberikan pendidikan politik ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga pemilih mulai dari Gen Z hingga Baby Boomer dapat menentukan arah dalam memilih pemimpin daerah untuk periode mendatang.

“Karena minimnya sosialisasi dan pendidikan politik sehingga angka partisipasi rendah,” jelasnya.

Oleh karena itu ia meminta diperlukan penyadaran kepada masyarakat berupa kegiatan pendidikan politik yang bisa dilakukan oleh seluruh stakeholder yang terlibat dalam kontestasi Pemilu.

Sebagai informasi, KPU Tangsel dalam agenda kunjungan spesifik bersama dengan Komisi II DPR RI memaparkan, Pilkada Tangsel awal yang digelar pada 2011 lalu, angka partisipasi pemilih hanya mencapai 51%, kemudian di Pilkada kedua pada 2016, partisipasi pemilih bertambah mencapai 54% dan di Pilkada ketiga pada 2021 kembali bertambah mencapai 61%.